Beberapa waktu lalu, sebuah flyer yang berisikan informasi tentang Kelas Persiapan Persalinan Amani Birth saya terima dari Bundanya Shafiyya & Khadija melalui WA.
Saya langsung berbinar-binar begitu dapat info ini; forward ke ayah Andry, dengan maksud mengajaknya belajar bersama karena event ini ditujukan untuk pasangan juga. Terlebih hal ini sangat berkaitan erat dengan family project kami “Happy Healthy Bumil Pamil Kakamil”. Salah satu ikhtiar agar lebih siap lahir batin dalam persalinan yang ke-dua ini.
Awalnya ayah mempertimbangkan antara ikut / tidak karena bertepatan dengan jadwal Dr.Zakir Naik di UPI, kami sempat berencana hadir ke sana, namun karena dapet kabar pendaftarnya overload, jadi kami pilih opsi insyaAllah ikut acara Amani Birth ini. Setelah ayah mengiyakan, saya segera daftar. Lalu saya forward info ini di grup “Sharing With Ummi” karena sempat ada obrolan tentang Amani Birth di grup ini, dan beberapa membernya pun tidak sedikit yang sedang hamil. Jadi, siapa tau ada yang bareng ikut belajar juga di sana.
Hari H-pun tiba, awalnya kami mau bawa Kaka Fathan ke Galenia (berharap ada Kids Corner) tapi berhubung ngga ada dan bi Usih bersedia dititipi Kaka Fathan, akhirnya jadi cuma Bunda dan Ayah aja yang berangkat. Sekalian pasca acara Amani Birth ini kami berencana ke toko Kacamata, periksa mata Bunda dan ganti kacamata (Fyi, kacamata Bunda yg dulu hancur 😅).
Kami tiba di Galenia sekitar pukul 09.00. Alhamdulillah acaranya belum mulai 😄 Beberapa menit kemudian kelaspun dibuka dan kami siap belajar!
Sebelum masuk ke materi, kami semua memperkenalkan diri.
Surprise! Ternyata kelas ini dihadiri juga oleh mbak Dea (doula tersertifikasi Amani Birth), saya pertama kali tau tentang Amani Birth dari grup VBAC Support yang diasuh oleh mbak Dea ini. Tapi belum terlalu tau detailnya seperti apa. Menarik. Filosofi Amani Birth ini hampir sama dengan gentle birth, namun based Al-Quran & Hadits. Foundernya ibu Aisha Hajar, orang Amerika yang menikah dengan orang Arab dan sekarang tinggal di sana. Amani Birth ini sudah tersebar di 23 Negara.
Kelas hari ini adalah kelas perkenalan, ada kelas khusus yang membahas lebih detail tentang Amani Birth ini. Di kelas intro, hanya penjelasan singkat tentang apa itu Amani Birth? Siapa foundernya? Materi-materi apa saja yang dipelajari di sini? dll. Walau hanya intro, tapi saya sangat bersyukur bisa belajar di kelas hari ini. Alhamdulillah saya & pak suami jadi punya perspektif lain tentang persalinan alami, ada beberapa hal yang baru saya & suami tau, seperti tentang delayed cord clamping (dcc) / penundaan pemotongan tali pusar bagi ibu dengan riwayat HepaB. Ternyata boleh! Alhamdulillah. Masih banyak yang belum teredukasi tentang pentingnya dcc ini sekitar 10-15 menit atau seminim-minimnya 1-3 menit, padahal dari WHO juga sudah menganjurkan. Lebih banyak manfaatnya dibandingkan mudharatnya.
“Menunda pemotongan tali pusar saat bayi lahir dapat meningkatkan zat besi dan Hb pada bayi yang lahir dari Ibu yang menderita anemia.” – WHO/UNICEF (Guidance on Management of the Third Stage of Labor and Timing of Cord Clamping: Are we throwing the baby out with the bath water? Compiled by IYCFC Unit, Nutrition Section, UNICEF HQ August 2003)
Ngga nyangka di kelas ini juga saya silaturahim lagi sama sahabat-sahabat Hujan Safir. Ka Fifi + suami & Teh Nunu (suaminya sedang berhalangan hadir).. kyaa seneeeng bisa belajar bareng lagi, udah lama ngga ketemu ya.
Mas Putra – Ka Fifi – Teh Nunu – Ria – Ayah Andry
6months – 7months – 8months pregnancy
Bersama mba Dea
Para pembelajar Kelas Intro Persiapan Persalinan Amani Birth
Barangkali ada yang mau ikutan kelas persiapan persalinan Amani Birth chapter Bandung (April – Mei 2017), ini infonya:
Honestly pengen ikutan, tapi Riandry perkiraan lahirannya insyaAllah minggu2 pertama Mei. Mungkin next time ya insyaAllah.. 🙂